Sabtu, 20 Juni 2009

Film - Garuda Di Dadaku


KEJARLAH cita-citamu sampai setinggi langit. Pepatah ini sangat cocok untuk menggambarkan inti film ini. Film "Garuda Di Dadaku", sebuah film yang mengangkat dunia sepakbola.

Film ini diadaptasi dari trilogi novel anak karangan Benny Rhamdani yang berjudul Mimpi Sang Garuda, Garuda Di Dadaku, dan Garuda Menantang Matahari. Salman Aristo kemudian mengangkatnya menjadi sebuah skenario film.

Garuda Di Dadaku bercerita tentang seorang anak bernama Bayu (Emir Mahira) yang bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Bayu memiliki impian untk membela tim nasional sepakbola Indonesia. Setiap hari dengan penuh semangat, dia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana.

Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan. Ayah Bayu memang seorang pemain sepakbola yang hidupnya kemudian mati sebagai seorang sopir taksi. Usman tak ingin pengalaman Ayah Bayu menular kepada cucu satu-satunya itu.

Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus.

Namun bakat sepakbola Bayu yang menurun dari ayahnya tak dapat dibendung siapapun. Bayu kerap kali mencuri-curi kesempatan untuk bermain sepakbola bersama teman-temannya. Bahkan ibu Bayu, Wahyuni (Maudy Koesnaedi) tak dapat membendung keinginan Bayu menjadi pemain sepakbola.

Bakat besar yang dimiliki Bayu ternyata dilirik oleh seorang pelatih sekolah sepakbola bernama Pak Johan (Ari Sihasale). Pak Johan memberi Bayu kesempatan untuk mengikuti seleksi tim sepakbola nasional U-13.

Pintu membela tim nasional makin terbuka lebar. Bayu dan Heri ditemani Bang Dulloh (Ramzy) segera mencari tempat untuk Bayu latihan sepakbola. karena tak ada lagi tempat, mereka pun berlatih di sebuah tempat pemakaman. Di sini mereka bertemu dengan Zahra (Marsha Aruan) anak penjaga makam yang kini menjadi sahabat baru mereka. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.

Kakek Bayu akhirnya mengetahui kebohongan Bayu yang masih suka bermain sepakbola. Usman mendadak jatuh terkapar saat Bayu sedang berbahagia lolos mengikuti tes seleksi masuk tim nasional.

Melihat tekad keras dari cucunya, hati Usman akhirnya luluh juga. Ia pun memperbolehkan Bayu bermain sepakbola dan meraih cita-citanya sebagai pemain sepakbola ternama. Dengan sepatu sepakbola yang diberikan oleh Heri, Bayu mengikuti seleksi tim nasional U-13. Disaksikan oleh Kakek, Ibu dan semua orang-orang yang mendukungnya, Bayu akhirnya lolos dan menggunakan seragam tim nasional Indonesia dengan lambang garuda di dadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar